Dalam dunia persilatan Android,
siapa yang tidak mengenal Snapdragon dan Samsung. Dua nama besar sebagai
penyokong system operasi Android ini memang sudah mengakar sangat dalam,
masing-masing jawara ini memegang kendali dengan Snapdragon sebagai Procesor dan
Samsung sebagai Vendor. Sebenarnya nama Snapdragon juga merambah ranah Apple
dan Windowsphone, namun kali ini kita tidak akan membahas mengenai itu.
Melainkan tentang kekuatan produk terbaru dari Snapdragon yaitu Prosesor Snapdragon 801 Quadcore 2,5Ghz dan Samsung
dengan Exynos5 Octacore. Jika dilihat secara literal mungkin kita sedikit
dibingungkan kenapa Exynos5 Octacore diadu dengan Snapdragon yang jelas-jelas
hanya menggunakan 4 core. Tabel berikut akan menjelaskan perbandingan diantara
keduanya sekaligus menjelaskan kinerja Exynos5 dengan 8 core fisiknya.
|
Snapdragon 801
|
Exynos5 5422
|
Clockspeed
|
2,5Ghz
|
2,1Ghz dan 1,5 Ghz
|
Jumlah Cores
|
4 Core
|
8 Core terbagi menjadi 2 Group
|
Ukuran fabrikasi
|
28 nanometer
|
28 nanometer
|
Arsitektur
|
A7
|
A15 pada 2,1Ghz & A7 pada 1,5Ghz
|
GPU
|
Adreno 330 (2160p) OpenGL ES3.0, OpenCL
|
ARM Mali-T628MP6 OpenGL ES 3.0
|
Memory
|
LPDDR3 32bit channel
|
LPDDR3 32bit channel
|
Display support
|
2048 x 2560 pixels
|
2560 x 1600 pixels
|
Digital Signal-Processing
|
DSP (Digital Signal Processor) Type, menggunakan daya rendah untuk
mengoperasikan sinyal analog seperti suara, gambar dan sinya broadband.
Setiap sinyal analog akan diubah menjadi digital dan diproses oleh DSP dengan
diam-diam (berhubungan dengan CPU ketika memproses algoritma sinyal digital)
ini yang meningkatkan performa.
|
SIMD (Single Instruction Multiple Data) Engine ARM NEON digunakan
untuk memproses format multimedia dan sinyal digital. Mempercepat akselerasi
disaat proses algoritma sinyal dikerjakan sehinggan performa semakin
meningkat. Dengan SIMD ini bisa mengerjakan instruksi yang sama pada banyak
kumpulan data secara paralel.
|
Camera
|
Up to 21Mp
|
-
|
Video Recording
|
4K UltraHD Capture
|
4K UltraHD Capture
|
Fitur lain
|
eMMC 5.0 support pada v3 silicon
|
|
|
GPU yg terpisah dimaksudkan untuk meningkatkan akselerasi pemrosesan
gambar ke layar. Secara keseluruhan arsitekturnya terstruktur pada saat
memproses data yang besar secara paralel.
|
big.LITTLE Heterogeneous Multi-Processing, dimana 8 Core dapat
bekerja secara simultan ataupun terpisah, tergantung dari jumlah beban kerja
yang ada.
|
|
RISC (Reduced Instruction Set Computing), desain strategi yang
membuat eksekusi instruksi lebih cepat, lawan dari CISC dimana secara umum
lebih lambat karena panjangnya instruksi.
|
CISC (Complex Instruction Set Computing), desain strategi dimana
konstruksi bahasa level atas dapat diexpresikan dengan lebih sedikit
instruksi, walaupun terkadang menjadi bumerang terhadap performa prosesor itu
sendiri.
|
|
Support DSDA dualSIM, Miracast
|
Miracast
|
|
USB 3.0 support
|
USB 3.0 support
|
Dengan adanya table diatas kita bisa melihat kelebihan
maupun kekurangan pada kedua prosesor tersebut,
jika anda seorang yang suka dengan pengalaman mutakhir bisa mencoba keduanya
tentunya dengan kantong yang memadai berhubung perangkat yang menggunakan
prosesor diatas antara lain Galaxy S5, Xiaomi Mi3, dan Oppo Find 7 yang
harganya cukup mahal. Pun setidaknya kita menambah ilmu jika memang tidak
berkeinginan membelinya.
Sumber :