Monday, February 24, 2014

instal BBM+ for android


belum lama ini pihak blackberry merilis BBM for android gingerbread yang membuat banyak sekali dari device dengan system operasi android gingerbread menginstalnya
kali ini kmi akan memberiakan tips dan trik yaitu tentang instal BBM+ untuk android dan kali ini kami melakukan testing di smartphone xperia J dengan sistem operasi android jelly bean

ada beberapa perbedaan pada BBM+ yang kami instal ini diantaranya adalah tampilan user interfase yng lebih menarik dan keunggulan dari BBM+ ni adaalah sudah supprtnya untuk BBM chanel yang membuat anda berinteraksi dengan teman teman yang lebih menarik lagi

berikut adalah tutorial untuk instal BBM+ for android
1. download aplikasinya di sini atau di sini lalu extrak filenya
2.instal sampai dengan selesai bagi anda yang sudah menginstal aplikasi BBM pada smartphonenya wajib menguninstal aplikasinya sebelum menginstal aplikasi ini
3.untuk registrasinya sama seperti BBM pada umumnya untuk tutorial lengkapnya anda bisa membuka link ini.

inilah aplikasi BBM+ yang sudah kami instal



















itulah tampilan dari BBM+ yang berbeda dengan aplikasi BBM pada umumnya
aplikasi BBM+ ini kami sarankan untuk di instal pada smartphone yang sudah menggunakan sistem android ics++

sekian untuk tips dan trik kali ini seputar instal aplikasi BBM+ for android semoga dapat bermanfaat untuk anda,apabila ada pertanyaan seputar ini maka anda bisa menanyakan pada @droidkarawang atau grup fb android karawang

tested on xperia J jelly bean
follow twitter @droidkarawang
join grup fb android karawang
Read more »

Friday, February 21, 2014

ION/PMEM, apa sebenarnya arti dan maksud dari itu semua??



Sejak perilisan dari CM10.1 dengan menggunakan alokasi hybrid ION/PMEM, ternyata banyak bermunculan pertanyaan dari para user Android setiap harinya mengenai ION ini.

Sebenarnya kita cukup tanya ke Mbah “Google” untuk mencari keterangan  mengenai teknologi pada CM 10.1 terbaru ini. Karena sudah ada beberapa forum diskusi Android yang membahasnya. Jadi ada apa dibalik ION? Sekedar namakan atau banyak kemajuan baru pada dunia Android dengan teknologi baru ini?? Tentunya kesemuanya itu masih diforum luar negeri, untuk Indonesia sepertinya belum ad yang membahas mengenai ini (hasil google per 21 Feb 2014). Jadi bisa dikatakan ini artikel terjemahan dengan saduran pertama kali (lagi-lagi) yang membahas soal ION, disamping beberapa artikel lain di “droidkarawang” yang sudah menjadi pionir dijagad Android Indonesia. Lumayanlah bukan hanya sekedar copas dr forum sebelah, tapi ad usaha terjemahan sedikit, :P.

Sebelum memulainya, mari kita bahas sedikit sejarah Android.

Sejak awal mula berdiri, para vendor perangkat Android seperti HTC, LG, Sony, Samsung or Motorola menggunakan “System on a Chip (SoC)” yang berbeda . Masing-masing dari Qualcomm (MSM/Snapdragon), Nvidia (Tegra) and TI (OMAP). Setiap SoC memiliki driver kernel tersendiri untuk memanajemen memory buffers (chunks of scratchpad memory) yang digunakan oleh Graphic Processing Unit (GPU), proses Audio, Camera dan proses Video.

Setiap Vendor memiliki versi manajemen memory mereka sendiri, seperti PMEM untuk Qualcomm, NVMAP untuk Nvidia and CMEM untuk TI - memory ini berdiri tersendiri dan tidak ada yang saling mengetahui satu sama lain. Setiap hal yang berhubungan dengan grafis dari Android graphics, audio dan kamera harus disesuaikan dengan setiap konfigurasi SoC dari masing-masing Vendor, tentunya hal ini merupakan mimpi buruk bagi divisi pengawas & perawatan Android untuk menjaga fragmentasi and kasus kompatibilitas yang mungkin makin banyak muncul. Memang ini hanyalah kasus-kasus awal ketika versi Android seperti Ice Cream Sandwic, Froyo, Gingerbread atau bahkan Honeycomb baru muncul.

Maka dari itu Goolge pun ingin menyamaratakan manajemen memorynya dengan system “ION”. Dan kebijakan ini ditekankan pada perangkat mulai dari versi Android 4.0 (aka Ice Cream Sandwich).


Jadi apa sebenarnya maksud dari Android ION?

Dalam bahasa sederhananya, Android ION menghilangkan ketergantungan pada ARM. Manajemen memori ION, memberikan struktur yang sama untuk mengatur memori dan bagaimana penggunaannya oleh GPU, Audio and driver Kamera.

Fungsi-fungsi secara umum adalah :

- Alokasi Memori
- Akses Langsung pada Kelompok Memori user-space (Android libraries).
- Pemberian Memori dari/ke ruang kernel.

Dengan kesamaan fungsi dan struktur ini, driver kernel dari setiap manufaktur SoC diharuskan menulis ulang driver mereka sendiri agar bisa bekerja (sesuai) dengan Ice Cream Sandwich Android 4.0.

Sekalinya driver ini diadopsi pada struktur yang sama, grafis, audio and camera libraries akan lebih umum dan tidak terlalu pusing dengan rincian pernaik-pernik tentang bagaimana driver dari vendor SoC yang berbeda-beda bisa bekerja dengan baik.

Hal ini memang sangat menyebalkan saat pertama kali diimplementasikan, tapi sangat perlu dilakukan oleh Google untuk “memaksa” para vendor SoCss.

Jika melihat kebelakang, kebijakan manajemen memori ION membuat para pabrikan dan pengembang aplkasi pihak ketiga Android (seperti Cyanogen-Mod) agar bisa memberikan pembaharuan pada pelbagai perangkat Android terbaru secara lebih cepat dan juga mengurangi fragmentasi yang selama ini “tersembunyi”.
Memang dulu sebelum kebijakan Google untuk menyamakan teknologi manajemen memori “ION” ini ada, para developer menghadapi kesulitan ketika akan memporting ROMs dari perangkat satu ke perangkat lainnya. Katakanlah jika dari AriesVe ke Ancora hal ini akan lebih mudah dilakukan karena mereka berasal dari satu pabrikan, yang memiliki manufaktur SoC (Qualcomm) sama dan berdasarkan kernel yang hampir sama.

Kesulitan akan muncul ketika para developer mulai berusaha memporting ROM dari HTC, ini sangat tidak mungkin karena HTC menggunakan SoC yang berbeda yang secara eksklusif hanya dimiliki oleh HTC dan kernelnya berdasarkan system tersebut. Dan walaupun Android berdasarkan Linux, tapi tetap saja setiap system memiliki cara tersendiri untuk mengatur file-file yang mempengaruhi keseluruhan variasi system. Jadi suatu pembaharuan kernel yang bisa berguna untuk satu perangkat mungkin tidak bisa bekerja untuk perangkat lainnya. Fitur –fitur kernel seperti overclock GPU dan perekaman pembicaraan telefon dua arah dll bergantung pada pada pengaturan file system ini.

Walaupun porting ROM dari satu pabrikan yang sama, tapi tetap memiliki perbedaan perangkat keras dan teknologinya, seperti kamera, tampila layar dan audio, dll. Ini tentunya membuat porting suatu ROM membuatnya lebih sulit.

Alasan itulah yang membuat para developer seperti CyanogenMod, AOKP dan MIUI sangat berarti dan dihargai, karena mereka mengatur porting dari pelbagai ROM, dimana untuk GUI dan kernelnya sangat diperhatikan. Bagaimanapun juga proyek ini masih bergantung pada pabrikan mana yang dipilih untuk merilisnya sebagai opensource dan mengembangkan driver perangkat keras agar dapat diporting ke setiap perangkat lain.

Kesulitan ini muncul dan efeknya terasa sangat besar ketika perilisan perangkat Samsung Galaxy Wonder GT-I8150, Karena sejak dirilisnya perangkat ini sampai sekarangpun hanya mendapat versi Android 2.3.6 Gingerbread, hampir 3th tidak ada pembaharauan OS. Mimpi untuk mecicipi Android versi ICS/JB bahkan KK semakin  mustahil didapat, karena tidak ada sumber kernel resminya.

Bersyukurlah diforum xda Galaxy W ada banyak developer seperti AOKP, CM (terutama pada Arco) dialah yang selama berbulan-bulan melakukan experiment dengan Galaxy W sampai berulang kali softbrick bahkan hardbrick agar bisa menggunakan ICS. Apa yang Arco lakukan layaknya penyihir wahid dengan segala kemampuannya membuat dari nol seperti managemen memori, driver kamera dan optimalisasi grafis (Project Butter) pada perangkat Galaxy W.

Keuntungan :
Manfaat paling utama yang dirasakan para user Galaxy W dari racikan Arco adalah kemungkinan untuk memperbarui driver Adreno, membuang beberapa bugs dan  kelancaran dengan beberapa perbaikan performa perangkat ini.

Sumber :

Read more »