Sejak perilisan dari CM10.1 dengan menggunakan alokasi
hybrid ION/PMEM, ternyata banyak bermunculan pertanyaan dari para user Android
setiap harinya mengenai ION ini.
Sebenarnya kita cukup tanya ke Mbah “Google” untuk mencari
keterangan mengenai teknologi pada CM
10.1 terbaru ini. Karena sudah ada beberapa forum diskusi Android yang
membahasnya. Jadi ada apa dibalik ION? Sekedar namakan atau banyak kemajuan
baru pada dunia Android dengan teknologi baru ini?? Tentunya kesemuanya itu
masih diforum luar negeri, untuk Indonesia sepertinya belum ad yang membahas
mengenai ini (hasil google per 21 Feb 2014). Jadi bisa dikatakan ini artikel
terjemahan dengan saduran pertama kali (lagi-lagi) yang membahas soal ION,
disamping beberapa artikel lain di “droidkarawang” yang sudah menjadi pionir
dijagad Android Indonesia. Lumayanlah bukan hanya sekedar copas dr forum
sebelah, tapi ad usaha terjemahan sedikit, :P.
Sebelum memulainya, mari kita bahas sedikit sejarah Android.
Sejak awal mula berdiri, para vendor perangkat Android
seperti HTC, LG, Sony, Samsung or Motorola menggunakan “System on a Chip (SoC)”
yang berbeda . Masing-masing dari Qualcomm (MSM/Snapdragon), Nvidia (Tegra) and
TI (OMAP). Setiap SoC memiliki driver kernel tersendiri untuk memanajemen
memory buffers (chunks of scratchpad memory) yang digunakan oleh Graphic
Processing Unit (GPU), proses Audio, Camera dan proses Video.
Setiap Vendor memiliki versi manajemen memory mereka
sendiri, seperti PMEM untuk Qualcomm, NVMAP untuk Nvidia and CMEM untuk TI -
memory ini berdiri tersendiri dan tidak ada yang saling mengetahui satu sama
lain. Setiap hal yang berhubungan dengan grafis dari Android graphics, audio
dan kamera harus disesuaikan dengan setiap konfigurasi SoC dari masing-masing
Vendor, tentunya hal ini merupakan mimpi buruk bagi divisi pengawas &
perawatan Android untuk menjaga fragmentasi and kasus kompatibilitas yang
mungkin makin banyak muncul. Memang ini hanyalah kasus-kasus awal ketika versi
Android seperti Ice Cream Sandwic, Froyo, Gingerbread atau bahkan Honeycomb
baru muncul.
Maka dari itu Goolge pun ingin menyamaratakan manajemen
memorynya dengan system “ION”. Dan kebijakan ini ditekankan pada perangkat
mulai dari versi Android 4.0 (aka Ice Cream Sandwich).
Jadi apa sebenarnya maksud dari Android ION?
Dalam bahasa sederhananya, Android ION menghilangkan
ketergantungan pada ARM. Manajemen memori ION, memberikan struktur yang sama
untuk mengatur memori dan bagaimana penggunaannya oleh GPU, Audio and driver
Kamera.
Fungsi-fungsi secara umum adalah :
- Alokasi Memori
- Akses Langsung pada Kelompok Memori user-space (Android
libraries).
- Pemberian Memori dari/ke ruang kernel.
Dengan kesamaan fungsi dan struktur ini, driver kernel dari
setiap manufaktur SoC diharuskan menulis ulang driver mereka sendiri agar bisa
bekerja (sesuai) dengan Ice Cream Sandwich Android 4.0.
Sekalinya driver ini diadopsi pada struktur yang sama,
grafis, audio and camera libraries akan lebih umum dan tidak terlalu pusing
dengan rincian pernaik-pernik tentang bagaimana driver dari vendor SoC yang
berbeda-beda bisa bekerja dengan baik.
Hal ini memang sangat menyebalkan saat pertama kali
diimplementasikan, tapi sangat perlu dilakukan oleh Google untuk “memaksa” para
vendor SoCss.
Jika melihat kebelakang, kebijakan manajemen memori ION
membuat para pabrikan dan pengembang aplkasi pihak ketiga Android (seperti
Cyanogen-Mod) agar bisa memberikan pembaharuan pada pelbagai perangkat Android
terbaru secara lebih cepat dan juga mengurangi fragmentasi yang selama ini
“tersembunyi”.
Memang dulu sebelum kebijakan Google untuk menyamakan
teknologi manajemen memori “ION” ini ada, para developer menghadapi kesulitan
ketika akan memporting ROMs dari perangkat satu ke perangkat lainnya.
Katakanlah jika dari AriesVe ke Ancora hal ini akan lebih mudah dilakukan
karena mereka berasal dari satu pabrikan, yang memiliki manufaktur SoC
(Qualcomm) sama dan berdasarkan kernel yang hampir sama.
Kesulitan akan muncul ketika para developer mulai berusaha
memporting ROM dari HTC, ini sangat tidak mungkin karena HTC menggunakan SoC
yang berbeda yang secara eksklusif hanya dimiliki oleh HTC dan kernelnya
berdasarkan system tersebut. Dan walaupun Android berdasarkan Linux, tapi tetap
saja setiap system memiliki cara tersendiri untuk mengatur file-file yang
mempengaruhi keseluruhan variasi system. Jadi suatu pembaharuan kernel yang
bisa berguna untuk satu perangkat mungkin tidak bisa bekerja untuk perangkat
lainnya. Fitur –fitur kernel seperti overclock GPU dan perekaman pembicaraan
telefon dua arah dll bergantung pada pada pengaturan file system ini.
Walaupun porting ROM dari satu pabrikan yang sama, tapi
tetap memiliki perbedaan perangkat keras dan teknologinya, seperti kamera,
tampila layar dan audio, dll. Ini tentunya membuat porting suatu ROM membuatnya
lebih sulit.
Alasan itulah yang membuat para developer seperti
CyanogenMod, AOKP dan MIUI sangat berarti dan dihargai, karena mereka mengatur
porting dari pelbagai ROM, dimana untuk GUI dan kernelnya sangat diperhatikan.
Bagaimanapun juga proyek ini masih bergantung pada pabrikan mana yang dipilih
untuk merilisnya sebagai opensource dan mengembangkan driver perangkat keras
agar dapat diporting ke setiap perangkat lain.
Kesulitan ini muncul dan efeknya terasa sangat besar ketika
perilisan perangkat Samsung Galaxy Wonder GT-I8150, Karena sejak dirilisnya
perangkat ini sampai sekarangpun hanya mendapat versi Android 2.3.6
Gingerbread, hampir 3th tidak ada pembaharauan OS. Mimpi untuk mecicipi Android
versi ICS/JB bahkan KK semakin mustahil
didapat, karena tidak ada sumber kernel resminya.
Bersyukurlah diforum xda Galaxy W ada banyak developer
seperti AOKP, CM (terutama pada Arco) dialah yang selama berbulan-bulan
melakukan experiment dengan Galaxy W sampai berulang kali softbrick bahkan
hardbrick agar bisa menggunakan ICS. Apa yang Arco lakukan layaknya penyihir
wahid dengan segala kemampuannya membuat dari nol seperti managemen memori,
driver kamera dan optimalisasi grafis (Project Butter) pada perangkat Galaxy W.
Keuntungan :
Manfaat paling utama yang dirasakan para user Galaxy W dari
racikan Arco adalah kemungkinan untuk memperbarui driver Adreno, membuang
beberapa bugs dan kelancaran dengan
beberapa perbaikan performa perangkat ini.
Sumber :
No comments:
Post a Comment